Exclusive

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.

Meskipun investasi AI mencapai 23,93% dari total pasar, 41% perusahaan di Asia Pasifik masih bergantung pada teknologi yang ketinggalan zaman, menghambat efisiensi dan skalabilitas.

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.

Analisis Swiss Re Institute menegaskan pertumbuhan premi riil di pasar-pasar berkembang, termasuk Cina, melampaui ekonomi yang lebih maju.

Terhubung ke target pengurangan emisi 80% Singapura, kendaraan listrik membawa kemajuan dan risiko baru bagi pengemudi.

Di Singapura, pergeseran fokus ke kesehatan menyoroti kebutuhan perusahaan asuransi menutup kesenjangan perlindungan yang tidak berubah dalam 5 tahun terakhir.

Data baru menunjukkan bahwa generasi muda lebih antusias dalam berinvestasi dibanding generasi tua.

Para analis telah menyebutkan lima risiko yang akan dihadapi sektor asuransi di Asia dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus pada nasabah, update kemampuan, dan humanisasi penawaran asuransi dapat membuat perbedaan, menurut CEO Etiqa.