, New Zealand

New Zealand regulator alarmed by $34m spent on insurers' non financial incentives

Trips, business support and conferences may influence insurers’ exercise of duty.

The New Zealand Financial Markets Authority has expressed concern after a report detailed how nine life and health insurance companies spent a total of $34m on non-financial incentives for financial advisers over a two-year period.

These incentives include trips, business support and conferences which raise the possibility of conflicted conduct as incentives could influence the way insurers provide advice to their clients.

The largest type of soft commission was trips as insurers spent $18m on taking their advisers on trips, with 24 being international, whilst 5 were domestic in nature. Destinations included Tahiti, China, Britain, Argentina, Japan, the United States, Singapore, Fiji, Taupo, Bay of Islands and Queenstown.

“We are concerned that insurers are designing and offering incentives that potentially set advisers up to fail in complying with their obligations,” said Liam Mason, FMA Director of Regulation.

The report discovered that when one insurer stopped offering overseas trips as incentives, sales plunged by a third, highlighting the fact that soft commissions wield influence over adviser behaviour.

Sales and advice and the risks of conflicted conduct will be examined in two further reviews by the FMA which will look at insurance replacement business practices in QFEs (large financial institutions) as well as the structure of bank incentives in the sale of financial products.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.