, Singapore

Asia still lags in insurtech amidst 169% growth in deal values

Deals in Asia-Pacific account for only 7% of the the global share.

The insurtech trend continues to penetrate the insurance industry in Asia-Pacific, with investment in insurtech in the region surging by 169% in deal values to $358m in 2017, according to data and analysis by Accenture. Still, the actual share of insurtechs coming from the region remain low, with just over 100 recognised insurtech startups in Asia-Pacific, accounting for around only 7% of the global share.

Accenture noted that despite the growth in the number of insurtech deals in Asia-Pacific at 27%, behind Europe’s 118% growth in insurtech deals in 2017, the region’s insurtech ecosystem remains relatively small compared to other regions, particularly in North America and Europe, given that majority of the industry’s activities continue to predominantly centre in the financial and commercial districts of Singapore, Hong Kong, and China.

Manulife Asia, for instance, has taken the step forward towards integrating technological innovation in their operations by collaborating with fintechs and insurtechs to apply blockchain technology and develop artificial intelligence in its technology hub in Singapore.

“The insurtech industry’s rapid growth reflects investors’ response to consumer appetite for change in an industry sitting on trapped value,” said Roy Jubraj, Accenture’s UK and Ireland insurance strategy and innovation lead.

Meanwhile, other emerging markets including Malaysia, Indonesia, Thailand, and Vietnam are trying to catch up—both in policy and industrial interest—with regulatory provisions already in place to allow for the development and growth of local insurtechs, according to a report by Willis Towers Watson.

Property and casualty remain the most popular insurance segment for insurtech investments globally in 2017, accounting for about 42% of global investments, whilst life, health, and microinsurance have the most impact from digital propositions and insurtech.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.