, Japan

Japanese non-life insurers burned by fire premium losses

Insurance firms are bearing the weight of losses brought about by natural disasters.

The fire business is expected to weigh in on the earnings of Japanese non-life insurance firms especially against the backdrop of natural disasters eating away at their profitability, according to Fitch Ratings.

Also read: Japanese P&Cs face fierce price war risk

Flooding in west Japan is likely to result in elevated losses in the fire business in the fiscal year ending March 2019 with gross insured losses from these floods set to exceed $1.35b (JPY150b).

“High losses on the fire business due to natural disasters had been a drag on non-life insurers' overall performance in recent years, dampening a downward trend in the large non-life insurers' average combined ratio,” Fitch Ratings said in a statement.

Fire insurance accounted for 15% of total premium income in fiscal 2016, making it the second biggest business line after auto insurance. Despite a large client base, the fire business is amongst the least profitable after generating underwriting losses for many years.

Insurers may offset the negative earnings impact by raising premiums on their fire business from 2019 but the short-term boost is likely to be limited as the majority of retail fire policies have multi-year terms (currently set at 10 years).

Also read: Japanese insurers embrace third-sector medical policies to weather ultra low rates

The consumption tax hike scheduled for October 2018 and a cut in the statutory interest rate further aggravates the growth outlook of Japanese life insurers by pushing up the risk of incurred losses.

“We expect these headwinds to push up the average combined ratio of large insurers by around 2 percentage points,” the credit rating agency added.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.