, Korea

Korea to tighten health insurance for expats

Foreigners with delayed insurance payments will face visa-related penalties by May.

Korea is tightening health insurance rules for its growing expat population as the Ministry of Health and Welfare will soon require foreigners who have continuously resided in the country for at least six months to subscribe to the state healthcare programme through non-employer-sponsored plan and pay monthly premiums, reports The Korea Times. The stricter guidelines will kick into effect in July.

Also read: Japan moves to limit national health insurance coverage

Originally, only salaried workers were required for mandatory registration, leading to cases where foreigners who were in need of high-cost medical procedures, ended up signing up for the programme as the insurance cover to enjoy 62% of essential medical costs reimbursed. 

This case can be usually found in temporary visitors than settled residents, suggesting that the set-up is vulnerable to abuse.

The regulator also raised the monthly premium for foreign subscribers by around $90 (KRW103,000). Foreign residents who will be late on insurance payments will also be subjected to visa-related penalties starting May, according to the ministry.

From 2013 to 2017, data from the National Health Insurance Service suggest that average foreigners who had the non-employer-sponsored plan paid about $1,207 (KRW1.37m) in insurance payments over five years and received medical benefits totalling $4,158. Meanwhile, foreigners who enrolled to the programme through their employers paid $4,731 on average and received received benefits worth $1,938 (KWR 2.2m). 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.