Hong Kong life insurers face uphill battle as pressures persist

Growth disruptions are expected to cause a 5-10% dip in total premiums.

A plunge in new-business volumes looms over Hong Kong life insurers despite new measures to prevent it as disruptions continue to plague growth prospects, reports S&P Global Ratings.

Total premiums are expected to dip 5-10% YoY in 2020, assuming that new-business activity dwindles over 30% and a stable renewal rate. New business connected to mainland Chinese visitors is expected to nosedive 70% due to stricter border controls.

Revenue and profits will be bogged down by challenging operating conditions aggravated by the coronavirus pandemic, a flat yield curve and capital market volatility, analyst Judy Chen said.

There is “heightened pressure” in the industry as illustrated by the Hong Kong Insurance Authority allowing products to be offered without face-to-face contact, she added. Large players with established digital platforms are expected to benefit more from this temporary rule, to the detriment of smaller competitors.

The sharp rout in investment markets and a global recession will likely hurt profitability, with return on assets estimated to halve to 0.7% this year. Life insurers are likely to bolster reserve provisions against flat yield curves which will tighten capital buffers.

"The regulator's responsiveness to the changing market landscape in Hong Kong is proactive but is no panacea and won't prevent a market dip for Hong Kong insurers in 2020," Chen added. "But a prolonged pandemic could increase insurance awareness, and may help the longer-term recovery of the sector."

Photo courtesy of Pexels.com.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.