, China

Chinese insurers' insolvency still strong, but risks persist

Both life and P&C insurers can suffer from insolvency drops this year.

Chinese insurers' solvency remains robust given higher earnings from lower tax rates and an equity market rebound in 2019, but ratios could dip in 2020 due to the coronavirus and the implementation of Phase II of the country's insurance capital regime, according to a Moody’s report.

Life insurers’ solvency ratios are expected to drop in Q1 2020 to reflect the plunge in stock prices in the period, and remain exposed to lower stock prices and interest rates, said Moody’s vice president and senior analyst Frank Yuen.

"That said, higher valuation on insurers' fixed income assets, slower business growth and improving profitability will support solvency, and C-ROSS Phase II will tighten the discipline on capital management," adds Yuen.

The China Risk Oriented Solvency System (C-ROSS Phase) II will encourage insurers to improve asset and liability duration matching by investing in long-dated fixed income investments, the report said, which will allay the potential increase in their duration mismatch under the waning interest rate environment, which could raise interest rate risk charges and reduce solvency.

P&C insurers' solvency in 2019 benefited from underwriting profit, higher investment income and lower tax rates, but could plateau or even drop in 2020, Moody’s said. This will reflect lower investment incomes in a weak economic environment, and to a lesser extent, weakening profit on some business lines for some insurers such as guarantee or credit insurance.

Similarly, reinsurers' solvency ratios could crumble this year on both a weaker profit outlook and higher capital consumption. The adoption of C-ROSS Phase II could raise cession by direct insurers, which will support reinsurers' premium scale but also add to their capital consumption, Moody’s concluded.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.