, India

Indian non-life insurance premiums dwindle 10.6% in April

Monthly premiums declined 11.3%, with the motor segment plunging 49%.

Indian non-life insurance premiums slipped 10.6% to $1.8b (INR14,209 crore) from $2.09b (INR15,892 crore) in April 2019, brought about by the downturn in general insurance monthly premiums, according to a CARE Ratings report.

Monthly premiums went down 11.3% from a 13.5% increase reported in April last year. Due to the lockdown, all segments except fire, health and liability posted declines in their monthly premium numbers.

In particular, the motor segment witnessed a significant 49% loss YoY as not many vehicles were sold in April this year, with motor own damage (OD) premiums plunging 51% YoY and motor third-party (TP) premiums falling 47.6% YoY.

The non-increase in premium rates for third-party insurance liability cover may have also been a contributing factor in the downfall in motor TP premiums, the report said.

The fire segment grew 41% YoY primarily due to an uptick in reinsurance rates by the state-owned GIC Re in March 2019 and January 2020, but was lower than the 51.5% growth posted last year.

The health segment inched up 6.2% which, along with the fire segment, prevented the entire non-life insurance premium from being a washout, the report noted. However, the growth may have been affected by the Insurance Regulatory and Development Authority (IRDAI) allowing the payment of renewal premium due from 25 March to 3 May by 15 May, and permitting the payment of health premiums by installments.

The insurance sector is expected to witness muted growth in Q1FY2021 due to the extended lockdown, but the pandemic could cause an increased interest in the health segment. Further, claims may be lower which will have a lower impact on the combined ratio of the non-life companies, the report concluded.

Photo courtesy of Pexels.com.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.