, Malaysia

Malaysia's life insurers suffer 12.6% fall in H1 total premiums

Investment-linked policies dropped 24.5%, triggering the fall.

Malaysia’s life insurance industry recorded a 12.6% drop in total premiums for H1 2020 as face-to-face selling were restricted for over three months, according to the Life Insurance Association of Malaysia (LIAM).

A fall in investment-linked policies triggered the drop, which shrank 24.5% in terms of total premiums. Ordinary life premiums also contracted 18.4%, whilst group life premiums inched up 2.4%.

In terms of new policies taken, ordinary life posted a 1.9% growth or 242,201 units of individual new policies whilst group new policies surged 4.6%, attributed to consumers being more mindful of their spending and tailoring their purchases to smaller-sized policies.

During the movement control order (MCO), the sector recorded a surge in direct channel sales for temporary insurance, critical illness insurance and medical and health insurance due to the restriction of face-to-face selling by agents and bank staff and to the efforts taken to develop direct life insurance distribution channels, the association said.

The number of policies sold via direct channels recorded an increase of 47.5% in H1, with annualised premiums and total sum assured registering growth levels of 63.9% and 71.5%, respectively.

Life insurers have granted a 90-day deferment period/no-lapse guarantee for three months for policyholders who are impacted by this pandemic, LIAM CEO Mark O’Dell said. Policyholders who are qualified for this relief include those who are COVID-19 positive patients, home quarantined or have suffered a loss of income.

LIAM has also extended to SMEs which have suffered a loss of income due to retrenchment, shorter working hours and salary or commission reductions for individuals and loss of business income.

The facility to defer premium payments is open to affected policyholders until the end of the year.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.