, Singapore

Eight in 10 Singaporeans without CI experience fret over medical bills: survey

Almost 30% of CI patients incur more than S$250,000 in medical and hospital bills.

There exists a critical illness (CI) protection gap amongst Singaporeans, with 81% of those who haven’t had a CI experience worried about paying their medical bills, and nearly three-quarters of them concerned about losing their income whilst caring for parents or relatives who were ill, according to a Great Eastern report.

Over 50% of CI patients and their caregivers (experiencers) depend on insurance payouts to manage their financial expenses. Almost 30% of them incur more than S$250,000 in medical and hospitalisation bills for their entire recovery duration with nearly 40% having no income for at least 12 months.

Almost three in four (73%) of the experiencers are willing to pay higher premiums for more protection against various CIs or relapses in the future, and over 80% regretted not getting more coverage. Over 50% of them believe that they will have multiple occurrences of CIs.

On the other hand, almost 40% of the surveyed non-CI patients and those who have not cared for a CI patient before are unwilling to pay more for a new insurance plan to get higher protection.

Not being aware of the benefits of a CI plan is also a key barrier to them getting one, the insurer said.

For the non-experiencers who own CI plans, nearly half of them think they have sufficient coverage. Close to half (45%) who have no CI plans are not worried about their lack of coverage as they assume that their existing medical plans (MediSave/MediShield/Integrated Shield plans) are sufficient.


 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.