, Singapore
869 views

Only 15% of Singaporeans have adequate critical illness coverage

The Life Insurance Association recommends critical illness coverage 3.9 times the annual income.

Only 15% of Singaporeans have critical illness coverage that meets the Life Insurance Association’s recommended level of 3.9 times the annual income, according to an AXA survey.

One in two (50%) of Singaporeans aged 18-65 said they feel financially ready for the onset of a critical illness. Amongst those who said they feel this way, six in 10 (64%) cited having insurance protection as a reason for their confidence.

However, eight in 10 (79%) did not have the recommended amount of protection; and 92% did not have an accurate view of the amount of coverage needed to sustain through recovery. In addition, 82% of sole breadwinners did not have adequate critical illness coverage and 27% said they did not have any critical illness coverage at all. 

Moreover, 59% of homemakers and more than 35% of those who are self-employed said they did not have any critical illness protection.

Inaccurate knowledge could be a factor as 95% have one or more misconceptions about critical illness plans or coverage, the insurer said. Common misconceptions include critical illness plans paying out regardless of diagnosis stage (66%), the belief that hospitalisation plans will cover every need (54%), and that critical illness plans are expensive (72%).

Furthermore, amongst those who said they feel financially unprepared for critical illnesses, 31% cited a lack of financial knowledge as a reason.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.