, APAC

APAC’s marine, aviation, transit insurance to reach $14.5b by 2025

Japan and China accounted for 60% of MAT premiums in APAC.

The marine, aviation, and transit (MAT) insurance industry in Asia-Pacific is projected to reach $14.5b by 2025 in terms of written premiums, expanding at a compound annual growth rate of 4.4% over 2019-2025, reports data and analytics firm, GlobalData.

As of 2019, APAC’s MAT insurance industry is valued at $11.2b in terms of written premiums.

Air-travel restrictions, supply chain disruptions and a weak economy slowed the industry’s growth in 2020, said Deblina Mitra, senior insurance analyst at GlobalData. 

“Delayed recovery in the aviation sector and uneven progress of vaccines will continue to restrict the growth of aviation premium in the region this year,” she said.

Even before the pandemic, several insurers have already withdrawn from APAC’s MAT industry due to years of unsustainable losses from both man-made and natural hazards and bottomed out premium prices, which resulted in reduced market capacity, according to GlobalData.

Notably, Allianz, Swiss Re, and Ascot withdrew from Singapore whilst Axa-XL withdrew from hull underwriting in Hong Kong and marine liability in Singapore in 2020. 

On the upside, the impact on premium price increase due to these market exits were mostly offset by the entry of new players such as China-based Donghai Marine Insurance and the resurgence of Lloyd’s syndicate’s presence in the region, Mitra said.

Amongst markets, Japan and China continue to be the major markets for MAT insurers, collectively accounting for 60% of the region’s premiums in 2020. 

China’s presence in the global supply chain and its growing airline and the marine fleet will be strong growth drivers for insurers active locally, Mitra said.

Meanwhile, the enactment of new sulfur limits as per the International Maritime Organization ruling in 2020, a development that aims to tackle global warming contributed by the maritime sector, is a key focus area for insurers, she noted.

Photo courtesy of Dylan McLeod

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.