, Australia

Australian insurer IAG net loss resulted from one-off factors: analyst

The company’s preliminary FY 2021 results predict a A$427m net loss.

Insurance Australia Group Ltd. (IAG) will suffer a A$427m ($314m) net loss according to the company’s preliminary financial year (FY) 2021 results.

This was the opposite result from FY 2020 which saw a net profit of A$435m ($319.89m)

However, this fiscal loss is a result of one-off factors, according to analyst S&P Global Rating. The ratings and analytics firm said the FY 2021 net loss does not detract from their opinion that IAG has a solid underlying business performance.

“The expected full-year net loss at IAG is more than A$200m ($147.07m) worse than our published forecast earlier in the year. However, the loss is largely from unusual items such as increased corporate expenses for customer refunds and payroll compliance provisions and impairment on the announced sale of its insurance holding in Malaysia. Together, these and other nominal items total an additional expense of around A$234m ($172.08m) for the second half of fiscal 2021,” S&P said.

IAG also added A$1.15b ($850m) to the net corporate expense line for business interruption claims

“Within our expectations are continued low single-digit top-line growth, ongoing premium rate increases—Australia is reporting among the highest rate increases globally according to Swiss Re-sigma research—and the turnaround in investment markets, all contributing to a return to profit in the second half. Natural peril claims costs for fiscal 2021 are creeping up to A$742 million with recent storm activity, and the allowance for fiscal 2022 is higher again at A$765m, but largely to offset reductions in reinsurance cover for the year,” S&P added.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.