, China

PICC Property and Casualty H1 net profit surges to CN¥16b

China’s biggest non-life insurer beat street estimates despite decelerating QoQ growth.

China state-owned non-life insurer of casualty, PICC Property and Casualty, saw its net profits leap by 25% to CN¥16b ($2.47b) for H1 2021, driven by higher investment income despite slow down in net profit growth from 41% YoY Q1 to 11% in Q2, according to a report by OCBC Investment Research.

The report revealed that auto insurance continues to be the group’s largest contributor although its contribution to total premiums fell to 48% of total compared to 53% last year due to reform pressures in the segment.

Auto premiums fell 7.8% YoY amidst auto insurance pricing reform. Growth of non-auto premiums, excluding credit insurance segment, grew 18% YoY with solid pickup across various lines such as cargo (+25%), liability (+19%), accident and health (+21%), agriculture (16%), commercial property (+7.5%) and others (+15%). 

Meanwhile, credit insurance premiums contracted 73% in H1 (compared to the 59% contraction last year) as expected, as the insurer continued to proactively cut exposure here in view of higher risks as guided before. Credit insurance has turned profitable, contributing a small underwriting profit of CN¥304m ($46.98m).

OCBC said that PICC P&C is supported by its extensive rural network and first-mover advantage and that the company is positioned to benefit from longer term consolidation in an industry where the top two P&C insurers command more than half the total market share (by premiums).

“With auto insurance accounting for two-thirds of FY19’s net earned premiums, tighter regulations and competition pressures have weighed on earnings. The company improved its disclosure standards in 2020, releasing combined ratios for key product lines for the first time,” OCBC added.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.