, Hong Kong

Hong Kong’s total gross premiums dips by 2.2% to $39.48b

However, new sales of life insurance policies went up by 22.9%

The Hong Kong industry’s total gross premiums declined by 2.2% to HK$307b ($39.48b) in the first half of 2021, according to a report released by the Insurance Authority.

In the life insurance business, total revenue fell by 2.4% year-on-year to $35.18b.

Meanwhile, new sales of life insurance policies, excluding retirement scheme business were up by $10.35b, an increase of 22.9%
.
“This positive outturn should nonetheless be viewed carefully against a low base of comparison in 2020. During the first half of 2021, some 31,000 Qualifying Deferred Annuity Policies were issued that attracted $2.2b in terms of premiums, representing 2.7% of the total for individual businesses,” the report said.

It also noted that new business from China shrank from $800m in 2020 to $25.72b, a decrease of 96.5% representing 0.3% of the total for individual businesses.

About 97% of the policies taken out by this group of customers were settled at regular intervals (i.e. non-single premiums). Critical illness, whole life, and medical insurance accounted for 38%, 33%, and 20% of the policies, respectively.

In Hong Kong’s non-life sector, gross and net premiums of the general insurance business decreased by $4.30b and $2.84b, respectively, with the overall underwriting profit improving from $80.25m to $102.11m.

On direct business, net premiums increased by 4.3% to HK$17.7b. Similar to last year, the Pecuniary Loss business saw a massive growth of 39.1% riding on the upward adjustment of maximum property values under the Mortgage Insurance Programme.

The gross premiums of Property Damage business and General Liability (Others) business also went up by 5.9% and 15.9%, respectively, but accident and health business dropped 6.4% since hindrance on outbound travel caused the non-medical subclass to plunge by 33.1%. Employees’ compensation business ebbed by 5.5% due to subdued economic activities amidst COVID-19.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.