, Malaysia
Zurich Malaysia Country Head Junior Cho

Zurich Malaysia launches assistance program for pandemic affected businesses

The program is worth MYR2m.

Zurich Malaysia has launched a program to help businesses affected by the COVID-19 virus.

This special arrangement by the General Insurance and General Takaful businesses sets aside MYR2m ($480k) for goodwill coverage on COVID-19 related expenses for all eligible customers.

Under the COVID-19 Business Assistance Programme, businesses whose employees are confirmed to be COVID-19 positive, can claim for expenses such as disinfection of premises and COVID-19 testing for employees, both infected or non-infected.

In the event of a death of a customer's employees medically diagnosed due to COVID-19, the customer can claim a lump sum payment of MYR500 per employee. The total claims payment for each customer for the two expenses listed above and the unfortunate event of the death of a customer’s employee under this program is subject to a maximum combined value of MYR5k.

The Zurich COVID-19 Business Assistance Programme complements existing national assistance and incentives to support business continuity. This includes the Prihatin Special Grant for micro, small and medium enterprises (MSMEs), Wage Subsidy Programme to support employment as well as Human Resources Development Fund (HRDF) levy exemption and bank loan moratorium to support business cash flow, as well as micro credit schemes.

“The pandemic has brought about tremendous economic challenges to businesses to which we empathise with our customers facing these difficulties. This programme was launched as a result of their feedback with a primary focus on helping our customers restart their business operations with as much minimal downtime as possible. We hope that this commitment reflects our unified purpose to sustain an inspiring and optimistic future with and for all Malaysians,” Zurich Malaysia Country Head Junior Cho said.

The Zurich COVID-19 Business Assistance Programme is effective immediately until 31 December 2021, or until the allocated MYR2m funds are completely utilised.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.