, Singapore
100 views

8 out of 10 Singaporeans open to private mental health insurance

Consumers are keen to be covered for conditions such as anxiety and depression.

At least eight out of 10 Singaporeans are keen to be protected from mental health issues such as major depressive disorder (MDD), anxiety disorder and bipolar disorder through private mental health insurance according to a research by Swiss Re Institute.

The research was done in two phases in which Swiss Re enacted a qualitative exploration of focus group interviews for 24-45-year old working males and females in March and a quantitative evaluation of online questionnaire results in May.

30% of consumers were found to be very open to private mental health insurance whilst 54% are somewhat open, bringing the total share with an open attitude to 84%. This aligns with findings from another Swiss Re survey conducted in Asia earlier this year, in which 87% of consumers were open to the idea of mental health insurance due to their experience of the COVID-19 pandemic

More than 53% of Singaporeans want to be covered for MDD. This was followed by anxiety disorder (50%), bipolar disorder (32%) and Schizophrenia (30%).

53% of respondents also prefer to have mental illness coverage as part of other insurance policies as well as interest in add-on services such as medication and hospitalisation support, rehabilitation, therapy and counselling.

The survey also found out that the form of compensation most desirable for Singaporeans is reimbursement of medical bills (44%) rather than a single lump sum payment upon diagnosis (22%).

In the latest Singapore Mental Health Study, lifetime prevalence of mental illness amongst adults was one in seven people in 2016.
 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.