, Malaysia

38% of Malaysians still lack personal cover: survey

This is despite an increase in awareness of the need to have insurance protection to 84%.

The pandemic has increased the awareness of Malaysians to the need of insurance protection to 84% however this does not translate to action as 38% of Malaysians still do not have personal insurance protection according to Zurich Malaysia.

In the Impact of Pandemic on Protection survey commissioned by Zurich Malaysia, the main reason that Malaysians do not have protection is affordability. Of the 1,201 respondents, 62% said that the pandemic has affected their ability to afford insurance or takaful. Worryingly, about 23% or almost one in every four Malaysians cannot afford personal protection.

Around 72% of Malaysians are willing to set aside up to RM200 a month for protection, if they can afford it. 

The survey also found out that lack of understanding about insurance and takaful is still prevalent in Malaysia. 29% of respondents who do not have insurance or takaful protection attributed it to not having enough information. Lack of understanding such as thinking they do not need protection (23%) and negative perception of the industry (10%) are other reasons cited.

Meanwhile, 12% of Malaysians who do not own any personal protection relies on their employers to provide for them.

Zurich Malaysia conducted a survey in late September 2021 amongst Malaysians from all states, with the majority of the respondents in the 18 to 34 age group (64%) – the prime years to start planning for protection for a brighter future.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.