, APAC

Asia commercial insurance pricing surge continues rate of decline

The increase which began in 2020, has slowed down significantly in 2021.

Commercial insurance pricing in the fourth quarter of 2021 in Asia increased 4% year-on-year (YoY), continuing a slowing of increases that began in the third quarter of 2020, according to the Global Insurance Market Index 2021 Q4 by global insurance broker Marsh.

Commercial insurance pricing rose by 6% YoY in Q2 and Q3 of 2021, down from 8% in Q1 2021 which also fell from the 11% increase in Q4 2020.

Segments

Property insurance saw an increase of 3% in Q4, down from 5% in the third quarter. According to Marsh, they saw elements of insurer competition returning, focusing on loss-free clients in low-hazard industries. The market was said to remain challenging for clients in catastrophe zones, high-hazard industries and those with poor loss histories.

Meanwhile, casualty insurance pricing increased 2% after three years of relatively flat pricing. Marsh said that clients with high claims frequency typically had more difficult placements whil;st capacity continued to be plentiful however multinational insurers had restricted capacity on excess layers, particularly with product recall and products liability exposures.

FInancial and professional lines remained stable, increasing by 17%, the same as in the third quarter. Marsh said that insurers in this segment focused on risk selection with directors and officers (D&O) liability insurance accounting for the significant portion of pricing increases. Cyber insurance, meanwhile, remains the most challenging coverage area driven by ransomware claims, with considerable pressure on pricing and deductibles, a reduction in
capacity, and narrowing of key coverages. 

Pricing increase remains moderate

With the exception of cyber insurance, Marsh reported that global price increase moderated in 2021.

Global commercial insurance prices rose by 13% in Q4 2021, a decline of 15% in both second and third quarters. Global pricing increases peaked in the fourth quarter of 2020 at 22%, and slowed or remained flat throughout 2021.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.