, Malaysia

Allianz General sees 22% surge in special perils cover in car insurance

Recent floodings have raised questions about insurance protection in Malaysia.

Allianz General Insurance Company (Malaysia) Berhad said that special perils insurance shot up by 22% or 15,000 out of 68,000 customers (new and renewals) between 1 to 17 January 2022 alone.

According to Allianz General, recent floods in the country have exposed shortcomings towards disaster response and urban planning and have raised questions about insurance protection and whether Malaysians are underserved.

Currently, insurance for homes or vehicles can be purchased directly from the insurance provider (over the counter or online), through intermediaries such as agents, or via platforms like Pos Malaysia, online insurance marketplaces, or insurtech startups.

“In Malaysia, we have options when it comes to insurance products and how we purchase insurance. So, it is not a question about being underserved. However, we are guilty of choosing to forgo flood cover (home insurance), windscreen or even special perils cover (protection against landslide, flood, and other convulsions of nature) when buying car insurance, all in favour of a cheaper policy. This is what leaves Malaysians grossly underinsured,” said Sean Wang, CEO of Allianz General.

According to Allianz General’s numbers, only 11% or 123,000 out of 1.11 million customers chose special perils cover as part of their private car comprehensive cover in 2021. This shot up by 22% following the floods last year.

“The recent floods vividly confirm that insurance is a need—especially when we have assets that we need to protect. There is a need to break the vicious cycle of economising our insurance policy. Either that or we risk continuing to be underinsured and shortchanging ourselves in the process,” Wang added.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.