, New Zealand

Coface expands footprint in New Zealand

The trade credit insurer is opening a local branch in the country.

Global trade credit insurer Coface has announced that it has opened a branch in New Zealand after receiving approval from the Reserve Bank of New Zealand.

According to the World Bank, New Zealand’s exports value reached $50.5b in 2020. The firm plans to cash in on New Zealand’s growing trade credit insurance market.

As a trade credit insurer, Coface advises and protects companies facing the risk of financial losses, as a result of credit risks, as a result of protracted default, insolvency, or bankruptcy of their buyers. Coface also provides business information services based on its global database of 130 million corporations to help its clients make better business decisions.

“We are committed to providing top-class trade credit insurance services to our customers. In order to reach this objective, being as close as possible to our clients is key. This branch opening gives us the ability to provide our services directly to companies in New Zealand. We will also work closely with brokers to provide options for New Zealand businesses to trade and grow their markets both locally and abroad.”, said Xavier Durand, Group CEO of Coface.

You may also like:

Indian millennials: prudent but financially vulnerable —survey

China logs biggest protection gap against natural disasters

Taiwan insurance regulator tightens measures protecting senior citizens

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.