, China

Quarantine insurance revived amidst rising COVID-19 cases in China

Financial pressure mounts following a recent surge in cases.

Chinese insurers are ‘reviving’ their COVID-19 insurance products as the country continues to battle rising COVID-19 cases, according to a report by the South China Morning Post.

The report said that some insurers like the Public Mutual Insurance Corp and Hong Kong-listed ZhongAn Online P&C Insurance have reintroduced new versions of their insurance policy that were designed to compensate for wages lost due to government-mandated quarantines. The policies provide payouts based on the number of days the insured spent in quarantine.

Old versions of these policies were previously pulled out by the two companies following increasing demand from customers growing anxious from the outbreak of the Omicron variant. These policies were bought by consumers in order to seek ways to mitigate losses caused by China’s strict quarantine requirements which would sometimes require people to stay in state-owned facilities for over a month.

Coverage costs remain low due to Chinese insurers engaging in a price war however coverage periods were greatly slashed from the previous year to three months. The number of days insured customers can claim was also cut down to 14 days from the previous 60 days.

Recently, the country’s global financial hub, Shanghai, logged five days straight of record COVID-19 cases.

You may also like:

Generali Hong Kong and ZA Bank embarks on bancassurance partnership

LIC IPO expected share sales drops to $6.6b

Sun Life Indonesia deepens bancassurance partnership with CIMB Niaga

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.