, Australia

520,944 properties in Australia to be uninsurable by 2030

Riverine flooding poses the biggest risk to properties.

One in 25 homes or 520,944 properties in Australia are in danger of being uninsurable by 2030, due to rising risks of extreme weather and climate change, according to the Climate Council of Australia.

That number rises to one in seven homes within Australia’s top 10 electorates most at-risk of climate impacts.

According to the report of the Climate Council, across all electorates in Australia, 3.6% of properties (520,944) or one in every 25 properties will be uninsurable by 2030. In addition, one in 10 (9%) of properties will reach the ‘medium risk’ classification by 2030, with annual average damage costs equalling 0.2% or more of the property replacement cost. 

The report also found out that riverine flooding poses the biggest risk to properties. Of the properties classified as ‘high risk’ by 2030, the majority (80%) of that risk is due to riverine flooding.

Amanda McKenzie, Climate Council’s CEO, said that for the past eight years the Federal Government has failed to meaningfully tackle climate change or prepare Australians for the worsening extreme weather events that the country is now experiencing.

“The decisions of the next Federal Government will influence the future impacts of climate change for generations to come. Pollution from coal, oil and gas must begin to plummet and we must scale up our renewable power so it meets the needs of all sectors of our economy,” McKenzie said.

You may also like:

India insurtech Turtlemint nears unicorn status in latest funding round

FSS to take tougher measures on screening of suspicious insurance cases

Philippine regulator issues new licence for AIA Philippines

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.