, Singapore
372 views

Singapore-based insurtech anycover clinches $450k funding

The round was led by Powerhouse Ventures, with participation from 1337 Ventures.

Singapore-based insurtech startup anycover has raised $450k in a pre-seed funding round led by Powerhouse Ventures, with participation from 1337 Ventures and two angel investors – Walter de Oude, Founder & former CEO of Singlife, and Khairil Abdullah, CEO at Veon Ventures and former Chairman of Axiata Boost.

anycover provides small and medium-sized online merchants with a plug-and-play API solution that enables them to easily launch and manage their own extended warranty programs without having to create them from scratch. Whilst many large retailers have already implemented successful digital extended warranty programs, small and medium-sized merchants face significant roadblocks in setting up their own due to long commercial onboarding times and minimum premium requirements by insurers.

According to anycover, this is a missed opportunity as these programs help merchants generate incremental revenue, boost conversion, and increase customer loyalty. It plans to address these challenges by streamlining the onboarding process and pre-negotiating terms with leading insurers.

“The e-commerce space in Southeast Asia is expected to double in gross merchandise value by 2025, while insurance penetration remains low. We believe that our solution is now more relevant than ever as the recent direct-to-consumer shift has created a sellers boom, which further intensifies an already competitive landscape and requires merchants to differentiate. Our mission is clear: to support small and medium-sized merchants in successfully growing their online business by providing a value-added service centred around elevating the customer experience,” Bharad Ogirala, Co-Founder and CEO of anycover said.

You may also like:

Igloo secures partnership with Thai telecom firm

EXCLUSIVE: Why embedded insurance is cutting out the middleman

APAC PA&H insurance premiums to more than double in 2026

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.