, South Korea
121 views

South Korea’s non-life insurance market breaches $3b in net profits in 2021

Profits were boosted by improved underwriting performance.

South Korea’s non-life insurance market breached $3b in net profits in 2021 thanks to markedly improved underwriting performance, especially in the automobile insurance line, according to ratings firm AM Best.

AM Best said because of this it is maintaining a stable outlook on South Korea’s non-life insurance market.

“Although automobile claims are likely to rise in 2022 given the lifting of most COVID-19 restrictions, the larger premium base resulting from previous rate increases, as well as improving cost efficiency, will help the industry effectively manage its automobile profitability over the next 12 months,” said Chanyoung Lee, associate director, analytics at AM Best.

The industry registered a solid premium growth of 4% in 2021, with gross written premiums reaching $72.1b. The segment remains under pressure owing to elevated medical claims in the long-term insurance segment, driven by an increase in moral hazard and over-treatment by clinics and hospitals. However, the overall profitability of the long-term insurance line improved slightly, mainly because of a decline in the expense ratio due to subdued market competition.

Meanwhile, investment performance was largely stable in 2021. Despite a slight decline in investment yield, a continuously expanding asset base supported overall investment earnings, which increased by 4% from 2020.

AM Best said it expects South Korea’s non-life companies to see stable top-line expansion over the next 12 months, with growth supported by stable development in the long-term insurance line, driven by insurers’ continued efforts to increase sales of profitable health insurance and improve their persistency ratios.

You may also like:

Beijing Nova Insurance enters partnership with Towngas Lifestyle

India life insurers received $2.17b in COVID-19 claims

Singapore life insurance new business premiums dips by 2% in Q1

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.