, Malaysia
153 views

Clock’s ticking for foreign insurers in Malaysia to reduce stakes in local ventures

The Malaysian central bank is giving foreign insurers until the end of 2023.

Bank Negara Malaysia is has announced a looming deadline for foreign insurers: reduce stakes in their local ventures or pay into a national health insurance program.

A report by Bloomberg revealed that the Malaysian central bank will order foreign insurers to pay into a national health insurance program known as B40 Health Protection Fund if they do not comply with the ownership limit by the deadline.

First piloted in 2018, the B40 Health Protection Fund provides insurance coverage to households with lower income in need of critical illness treatments. Insurance firms who will contribute to the fund will have been deemed to have complied with the ownership limit.

ALSO READ: Malaysian digital insurer VSure.life expands footprint in the UK

Foreign shareholders had accepted the divestment conditions when they entered the Malaysian market. The central bank said that it will continue to engage closely with foreign shareholders on their divestment plans and does not comment on specific cases, the report said.

International insurers AIA Group Ltd., Prudential, Tokio Marine, and Zurich Insurance Group AG are amongst some with ventures in Malaysia. Singapore-headquartered Great Eastern is the only foreign insurer who have publicly announced to pledge a contribution to the fund to the tune of $451m back in 2019.

Regulatory rules limited foreign insurers to hold only a maximum of 70% stakes in local firm which was mostly disregarded until 2017 when Bank Negara Malaysia issued a directive to remind insurers to meet the requirement.
 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.