, Malaysia
186 views
Allianz Life Malaysia CEO, Charles Ong (Photo credits Allianz Life Malaysia)

Allianz Life Malaysia adds two new cover for Allianz Care@Home

These are in addition to the coverage for dengue and COVID-19.

Allianz Life Insurance Malaysia Berhad (Allianz Life Malaysia) has added cellulitis and gastroenteritis in its coverage under Allianz Care@Home, in partnership with Speedoc.

These are in addition to the coverage for dengue and COVID-19 which Allianz Care@Home has been providing for Allianz Life’s Individual Hospitalisation and  Surgical (H&S) customers since its launch in October last year.

Allianz Care@Home is a first-in-class and exclusive home monitoring medical service offered by Allianz Life Malaysia. The exclusive home monitoring service provided by Speedoc for the four mentioned illnesses includes home visits by doctors and nurses, medical treatment, therapy or support, a 24/7 helpline, provide referral letters/summary notes to medical service centres, assistance with hospital admission, and ambulance arrangements.

ALSO READ: What an on-demand insurance product looks like

Data released by the Health Ministry’s Crisis Preparedness and Response Centre showed that dengue cases usually start increasing in May and would spike after the monsoon during July and August.

“With the anticipated spike in dengue cases, Allianz Care@Home provides our customers with the reassurance and peace of mind by having the option to receive the best professional medical care in the comfort of home instead of having to wait for admission in a hospital. Not just that, patients diagnosed with cellulitis and gastroenteritis can also benefit from the professional home medical care of Allianz Care@Home by getting the medical assistance at home as most cases can be managed in an outpatient setting,” Allianz Life CEO, Charles Ong, said.

Allianz Care@Home is currently available in Klang Valley, Penang, Ipoh, Negeri Sembilan,
Melaka and Johor, with the service coverage to be expanded to other states in the near future.
 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.