, New Zealand
Stock photo. Credits to Unsplash.

New Zealand banks and insurers returns $93.86m after conduct and culture review

The joint review of banks and life insurers was conducted between 2018 to 2019.

New Zealand banks and life insurers return $93,86m following the conduct and culture review jointly held by the Financial Markets Authority (FMA) and the Reserve Bank of New Zealand from 2018 to 2019.

The financial institutions were asked to report on any issues requiring remediation, and this update reflects the continuing efforts to review their practices and systems.

ALSO READ: How do Hong Kongers fare in their retirement preparations

“The remediation work shows the extent of weaknesses in the systems and processes across banks and life insurers. This demonstrates the significant amount of work required by financial institutions to ensure they are identifying, rectifying, and remediating issues which, to date, have impacted over 1.5 million customers with a total sum of NZ$150m ($93.86m) returned so far,” Clare Bolingford, Director for Banking and Insurance at the FMA said.

Last month the FMA revealed, for the life insurance sector, 225 such issues resulting from creaking systems and weak controls, showing nearly half a million customers impacted, and more than $26.91m paid in remediation. These figures represent just one-third of issues whose impacts have been fully assessed to date. 

Bolingford said they acknowledge the substantial work by banks and insurers to fix their customer issues, especially those firms tracing further than they had to.

“We note that over the past 12 months boards have displayed a greater understanding of what needs to occur to achieve consistent fair customer treatment. It is likely there’s more self-reporting to come as firms continue these efforts. The more firms have looked, the more problems they’ve found. You can reasonably expect our future monitoring activities to consider how well firms have completed, and reported on, these matters,” Bolingford said.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.