, Malaysia
171 views
Stock photo. Credits to Unsplash.

FWD Group launches VC fund for investment in Malaysian insurtechs

The VC fund is in collaboration with Artem Ventures.

FWD Group Holdings has announced the launch of a $10.24m venture capital fund in collaboration with Malaysian-based venture capital firm Artem Ventures.

The fund will be used to invest in emerging start-ups in the insurtech and Islamic fintech space in Malaysia. 

According to FWD small and medium enterprises (SMEs) are a critical component of the Malaysian economy, contributing more than a third of the gross domestic product and providing job opportunities to more than four million workers in Malaysia.

ALSO READ: Insurtech Igloo extends Series B funding round at $46m

“By launching TIM Ventures, we hope to support early-stage entrepreneurs in Malaysia by not just providing them with financing, but also helping to connect them with the networks and expertise they need to succeed. We hope to invest in businesses that share our vision as we work together on changing the way people feel about takaful,” said Sim Preston, FWD Managing Director and Group CEO.

The fund has already invested in four start-ups, including winners from the FWD Start-Up Studio, a pre-accelerator programme launched in 2021, with the aim of becoming a leading innovation hub in Malaysia. 

FWD Group is a pan-Asian life insurance business with approximately 10 million customers across 10 markets, including some of the fastest-growing insurance markets in the world.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.