, APAC
136 views
William Miller, Head of Crisis Management, Asia Pacific.

WTW appoints APAC head of crisis management

The new head will be based in Singapore.

WTW has announced the appointment of William Miller as the Head of Crisis Management, Asia Pacific, effective 1 January 2023. 

The team in APAC will be part of a new WTW’s Global Line of Business that will be set-up on 1 January with the merger of its Special Contingency Risk (SCR) team and its Terrorism & Political Violence team as a global Crisis Management unit earlier this year.

Based in Singapore, William will oversee the new crisis management business in APAC and deliver its services and solutions covering the following areas: Special Crime (Kidnap & Ransom, Extortion, Hijack, Maritime Piracy, Political Evacuation), Terrorism, Political Violence, Accident & Health (incl. Personal Accident, Business Travel, Contingency, Sports & Entertainment) and Active Assailant to a wide number of multinational clients.

Prior to his move to Singapore, William headed up WTW SCR’s activities in APAC from London, working across Special Crime, Accident & Health, and Active Shooter insurance lines. He has extensive experience in the design and implementation of global insurance programmes that help organisations meet their duty of care obligations to staff and customers, incorporating effective crisis response, indemnity and including pre-incident security consultancy.

The Crisis Management team, which sits as part of WTW’s Corporate Risk & Broking business, goes beyond protecting corporate employees from traditional kidnap, ransom, and terrorism events to cover a broader range of risks that impact the security and well-being of employees and organisations. It offers companies a streamlined and coordinated response through WTW’s 24/7 incident coordination centre, Alert:24, supporting business from the point of an incident through the claims process and beyond. Through 360-degree support, organisations will be able to safeguard their staff, reputation, and shareholder value.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.