, Singapore
413 views
Stock photo. Credits to Unsplash.

Singapore's new insurance premiums fall 5.2% in 2022

Rising interest rates and inflation dented demand for life insurance products.

Singapore’s insurance industry saw a drop in premiums in 2022 as the slowing economy, rising interest rates, and inflation hurt demand for life insurance products.

The industry reported a total of S$5.1b in weighted new business premiums during the whole year, according to data released by The Life Insurance Association, Singapore (LIA Singapore). This is 5.2% lower than in 2021.

“Global headwinds and slowing economic growth coupled with geopolitical uncertainty, rising interest rates and elevated inflationary pressures continue to impact overall demand for life insurance products,” said Khor Hock Seng, president, LIA Singapore.

Khor added that despite these challenges, the Lion City’s life insurance industry continues to recover and “demonstrate resilience as more individuals place greater emphasis on ensuring they are well-protected. This can be seen from an increase in demand for regular premium non-par products, such as term and health insurance, he said.
Total new weighted business premiums rose 16% in 2022 compared to 2021, growing 16.4% or by S$118.9m in Q4.

Single premium products fell 28.8% in weighted premiums, translating to a 9.2% year-on-year dip. In total, weighted premiums for this segment totalled S$2.35b in 2022, a 28.8% decrease from 2021.

The fall may be attributed to the rising interest rates and a volatile macroeconomic environment which impacted consumers' investment choices and preferences across various financial products in the market, LIA Singapore said.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.