, Singapore
581 views
Photo from Great Eastern website.

Great Eastern’s profits down 30% to S$784.2m in FY2022

CEO Khor Hock Seng said that volatility of global financial markets impacted earnings.

Great Eastern’s profit attributable to shareholders totalled S$784.2m in FY2022, 30% lower than the previous year, its latest financial results showed. This reflects the lower valuation of investments amidst “the challenging global investment climate”, the insurer said.

Total weighted new sales fell 3% to S$1.9b in 2022, reflecting lower sales from single premium plans, offset partially by better performance in the regular premium sales.

“Whilst the group’s profit was impacted by the volatility in the global financial markets during the year, our investment portfolio remains sound and our capital position also remains strong. The Group’s NBEV and Operating Profit from Insurance Business continued its good growth momentum, underscoring the strength of our core business fundamentals, achieving a year-on-year growth of 9% and 7% for the full year,” said group CEO Khor Hock Seng.

Operating profit from the  insurance business registered a growth of 7% for the year. 

ALSO READ: Great Eastern’s profit attributable to shareholders dips 12% to $780.9m in 9M22

The directors have recommended a final one-tier tax exempt dividend of 55 cents per ordinary share. Upon approval, the final dividend will be payable on 8 May 2023. 

Including the interim one-tier tax exempt dividend of 10 cents per ordinary share paid in August 2022, total dividend for the fiscal year would amount to 65 cents per ordinary share.

Looking ahead, Khor said that the business climate remains challenging, reflecting geopolitical uncertainty, a difficult investment climate and inflationary pressures. 

ALSO READ: Great Eastern launches two critical illness cover

“We remain positive on the long-term growth potential of the markets we operate in and will continue to strengthen our business model and build a resilient and sustainable business for the long term,” Great Eastern said in its financial statement.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.