, India
Photo by Annie Spratt for Unsplash

95% of companies in India do not offer term life insurance to employees

Less than 5% of them provide comprehensive insurance and benefits.

Nine in 10 (95%) companies in India do not offer term life to their employees, data from Plum’s “The State of Employee Benefits 2023” revealed.

Plum added that less than 5% of the country’s employers provide comprehensive insurance and benefits, including group medical cover, personal accident cover, term life, and telehealth.

Despite 43 accidents occurring every hour in India, most (77%) companies still do not offer any group personal accident and disability coverage on top of health insurance.

READ MORE: Bangladesh introduces new mortality and morbidity indices to life insurers

The report also found that 98% of Indian companies do not offer OPD coverage with insurance, 58% do not offer telehealth consultations on top of their group medical cover, and 90% do not offer health check-ups to their team.

Meanwhile, 30% and 75% of companies in India do not extend their employee benefits to their families and their parents, respectively.

“This is alarming because an employee is twice more likely to raise a claim for their family than themselves,” said Plum.

However, Plum said that India’s startup companies, or “Unicorns,” raised their bar on the breadth and depth of health benefits offered to their employees, with 16% offering OPD cover, and 30% providing comprehensive health benefits.

Aditya Bagarka, Plum’s head of strategy and innovation, recommended companies “design covers based on employee demographics and demand.”

Bagarka said organisations should also consider teleconsultations and invest in full-suite preventive programs, such as mental and physical wellness, nutrition, gym memberships, and OPD, including in-person doctor consultations, pharmacy, and diagnostics expenses.
 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.