, Hong Kong
Photo courtesy of HSBC

HSBC’s largest shareholder shares ‘deep concerns’, pushes for break-up

Ping An expressed five points that need to be addressed.

Chinese insurer, Ping An Asset Management Company (PAAMC), shared their sentiments regarding the costs and risks of HSBC, pushes for bank to "break-up."

Michael Huang, Chairman & CEO PAAMC said in a statement that despite HSBC’s financial performance growth last year, he remains “deeply” concerned about five fronts.

Huang said that HSBC management did not succeed in fundamentally addressing key business models and challenges.

To cap off the list of concerns, was how the Group emptied HSBC Asia of “dividends and growth capital to support its relatively low return non-Asia businesses,”

Huang emphasised the need for HSBC to restructure and address its underlying market competitiveness issues.

ALSO READ: Ping An launches new home-based elderly care insurance

Despite Ping An’s and other shareholders’ demand for HSBC to separately list the Asian business in Hong Kong in the past, this suggestion did not materialise.

“Not only did management refuse to countenance any benefits but also, in our view, exaggerated many of the costs and risks,” Huang said.

Huang further stated that HSBC Group will remain the major controlling shareholder of a separately listed bank and would still have authority over commercial arrangements, asserting that this would improve the latter’s financial returns.

Opposed to that, an HSBC spokesperson said in a statement: “It is our judgment, supported by third-party financial and legal advice, and with third-party assurance, that alternative structural options will not deliver increased value for shareholders. Rather, they would have a material negative impact on value.”

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.