, APAC
270 views
Photo by Angelo Giordano from Pixabay

Asia’s economic loss due to natural catastrophes reached $5.39b: Gallagher Re

This was 7% of the estimated total economic loss of US$77b, globally.

For the first three months of the year, the world’s losses due to natural catastrophes went above average.

According to reinsurance broker, Gallagher Re, initial economic loss driven by natural causes amounted to US$77b. Only 29% of the total losses were insured by public and private entities.

Gallagher said that about 7% of the total economic losses were natural catastrophes that hit Asia. This is also equivalent to US$5.39b of the world’s total.

The region fell behind Latin America with 9% (or US$6.93b) and North America with 26% (US$20.0b).

However, the Middle East had the most share in natural economic losses, covering more than the world’s total or US$40b.

According to Gallagher's Q1 2023 Natural Catastrophe Report, the earthquake which troubled Turkiye and Syria alone was an estimated US$45b in physical damages. Whilst total insured losses stood at US$5 only.

ALSO READ: China logs biggest protection gap against natural disasters

“The Turkey earthquake sequence was a difficult reminder of the significant vulnerabilities that exist to life and property from seismic events,” Gallagher Re Chief Science Officer, Steve Bowen, said.

Excluding earthquakes, weather and climate-related disasters caused about US$31b in economic losses. Insurers covered over half of these losses, amounting to US$17b. 

The majority of losses came from the US due to record Q1 SCS activity, with losses exceeding US$13b and insured losses at over US$10b. 

Other events included severe flooding in New Zealand, a series of Atmospheric River events in California, and major droughts in South America.

“The high-dollar loss costs observed in Q1 2023, including those from notable thunderstorm and flood-related events, were marked by notable gaps in insurance coverage across both developed and emerging economic territories.” Bowen added.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.