, APAC
Photo courtesy of Asian Re

Asian Re should improve business plan for better underwriting output: AM Best

Asian Re is anticipated to face ongoing market and regulatory challenges.

Asian Reinsurance Corp. (Asian Re) is expected to execute its business plan which will lead to improved underwriting and operating performance over the medium term, AM Best reported.\

The assessment of Asian Re's balance sheet strength is supported by its expected risk-adjusted capitalisation remaining at the strongest level in the medium term, as measured by Best's Capital Adequacy Ratio (BCAR). 

However, the company has a relatively modest absolute capital base compared to its regional reinsurance peers, making its balance sheet more sensitive to shock events. 

An important factor offsetting the balance sheet strength is Asian Re's high-risk investment strategy, which includes holding a significant amount of cash and deposits in a sanctioned country and a country currently in default on its sovereign debt. 

Whilst the company has reduced its holdings in these assets in recent years, AM Best views this investment strategy as increasing liquidity and credit risk for Asian Re. 

The presence of existing and potential sanctions and economic crises in these countries raises the risk of transfer restrictions and asset write-offs.

Asian Re's operating performance is assessed as marginal, with a five-year average return-on-equity ratio of 0.8% and a combined ratio of 114.2% (2018-2022), as calculated by the credit rating agency. 

ALSO READ: VINARE to maintain robust performance: AM Best

The company has generally reported positive operating results in the past five years, except for 2020 when underwriting performance was adversely affected by a reserve strengthening exercise and higher-than-anticipated claims. 

To address these challenges, Asian Re has implemented remedial measures, including discontinuing unprofitable accounts. As a result, its combined ratio improved to 103.3% in 2022 (versus 107.4% in 2021). 

Looking ahead, AM Best expects Asian Re to implement a business plan focused on enhancing underwriting results, supported by strong investment returns, thereby contributing to positive overall earnings in the medium term.

Asian Re is anticipated to face ongoing market and regulatory challenges; however, the company remains committed to implementing various strategic initiatives and forming business partnerships. 

These efforts are designed to expand its underwriting portfolio and enhance its market presence in the medium term.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.