, Japan
170 views
Photo by Jezael Melgoza from Unsplash

Profitability of Japanese non-life insurance to recover in 2024

It is anticipated that Japanese non-life insurance groups will uphold robust capital adequacy. 

Domestic underwriting profitability of Japanese non-life insurers is seen to return to pre-pandemic levels from the fiscal year ending 2024, said Fitch Ratings in a commentary.

This is attributed to the Japanese regulator's revision of the "deemed hospitalisations" rule in September 2022 and the gradual relaxation of pandemic-related restrictions by the government since May 2023. 

It is assumed that natural catastrophe losses will stay within the historical average for 2024.

In 2024, it is also anticipated that Japanese non-life insurance groups will uphold robust capital adequacy. 

Their economic solvency ratio has consistently met the requirements for their ratings, bolstered by substantial core capital comprised of retained earnings and capital reserves. 

ALSO READ: Profitability of Japanese life insurers to rebound: Fitch

Nevertheless, the non-life groups in Japan continue to face notable credit challenges stemming from equity risk linked to significant strategic shareholdings and interest rate risk associated with their life business.

In 2023, the average combined ratio of major Japanese non-life insurers – MS&AD Insurance Group Holdings, Inc., Tokio Marine Holdings, Inc. and Sompo Holdings, Inc. – rose by 6 percentage points year-on-year, reaching 100%. 

To cope with higher reinsurance costs and the impact of tighter global financial markets and more frequent natural catastrophes, Japanese non-life insurers opted to increase their retention of domestic catastrophe risk starting from April 2023.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.