, Australia
Photo by Erik Witsoe from Unsplash

Insurers, groups ally for planning reform – ICA

A roundtable discussion called on state and territory governments to reconsider planning rules.

Australian state governments must urgently revamp their land use planning approach to avoid building homes without considering flood risk, according to organisations representing planners, builders, and insurers. 

“Without insurance, homeowners likely can’t access a mortgage, and that is the wrong direction for our country. Today’s roundtable set out the actions governments must take to ensure future financial losses to homeowners, businesses and the community are avoided, and better government planning and investment is taken seriously,”  Andrew Hall, CEO Insurance Council of Australia said.

In response to recent flood emergencies, the Insurance Council of Australia (ICA), Master Builders Australia (MBA), and the Planning Institute of Australia (PIA) jointly organised the National Industry Roundtable: Land Use Planning and Resilience. 

The roundtable, attended by around 60 experts from various sectors, called on state and territory governments to reconsider planning rules and prevent further construction in high-risk flood-prone areas. 

ALSO READ: Australia's insurance council hails A$400m in extreme weather protection

“By adopting new risk-based policies and investing in better mapping and data, we can ensure development avoids or minimises exposure to flood hazards. Australia’s town planners support governments taking clear action to ensure more climate-conscious planning systems, and this roundtable is an important step towards this goal.” Matt Collins, CEO Planning Institute of Australia stated.

A communique outlining reform recommendations has been released and will be shared with planning ministers who discussed the matter in their meeting today. 

Attendees stressed that failure to reform planning laws would lead to more development on flood-prone land, endangering lives, costing billions in recovery efforts, and straining the insurance sector.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.