, India
292 views
Photo courtesy of GlobalData

Indian life insurance industry to reach $170b in four years: Global Data

This will be bolstered by favourable regulatory policies and more.

India's life insurance industry will experience a compound annual growth rate (CAGR) of 12.5% from $128.0b in 2023 to $170.6b in 2027 in terms of gross written premiums (GWP), forecasted Global Data.

The industry's growth is expected to peak at 14.3% in 2023, driven by favourable regulatory policies, increased insurance awareness, and product innovation facilitated by new insurance company licenses.

Group insurance GWP has outpaced retail insurance, growing at a CAGR of 13.3% from 2018 to 2021, while retail insurance grew at a CAGR of 11.9% during the same period.

Recent regulatory amendments in December 2022 are expected to ease life insurance operations. 

The changes allow direct private equity investments in insurance companies instead of mandatory investments via special purpose vehicles (SPVs). 

Insurance subsidiaries can now become promoters, enabling more capital infusion and expansion of operations.

Furthermore, the regulatory changes reduced the solvency capital margin required on certain life insurance lines, freeing up to INR 20.0 billion ($26.38 billion) for insurers to innovate products and strengthen their distribution.

ALSO READ: Non-life insurance premiums in India up 14.8% in June

To ensure insurance coverage for the entire population by 2047, the regulation eased the tie-up between corporate agents and marketing firms, allowing them to tie up with up to six insurers (from three earlier). 

The regulatory sandbox framework was also extended, allowing insurers and intermediaries to experiment with new products and processes for up to 36 months, fostering market competition and supporting growth.

The entry of new players, such as Acko Life (an insurtech startup) and Credit Access Life (a micro insurer), in April 2023, is expected to further drive growth and increase insurance penetration. More insurers are likely to receive licenses in 2023.

However, starting from April 2023, non-linked policies with an annual premium exceeding $6,764.7 will be subject to tax on maturity benefits.

Since non-linked insurance accounts for 85.4% of life insurance GWP in 2022, this tax change could impact growth from 2023 to 2027.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.