, Australia
Photo from Pixabay

Australia updates regulations for better transparency of remuneration practices

APRA will offer flexibility in disclosure timing, requiring annual disclosures within six months of an entity's financial year-end.

The Australian Prudential Regulation Authority (APRA) completed its new regulations allowing authorised deposit-taking institutions (ADIs), insurers, and superannuation entities to disclose information about their remuneration practices. 

The updated Prudential Standard CPS 511 Remuneration stipulates that APRA-regulated entities must annually release details about their remuneration frameworks, design, governance, and outcomes. 

After considering industry feedback from last year's consultation, the new disclosure requirements will take effect for all entities starting their first full financial year after 1 January 2024. 

APRA will offer flexibility in disclosure timing, requiring annual disclosures within six months of an entity's financial year-end.

During the consultation process, APRA also proposed the collection and publication of more detailed remuneration data. 

ALSO READ: Australia unveils new standards for banks, insurers’ operational risk management

APRA will delay its response to submissions on the draft Reporting Standard CRS 511 Remuneration to address industry concerns adequately, with adjustments to the commencement date.

Additionally, APRA will soon release findings from an implementation review of CPS 511 to support the industry in implementing the new regulations.

Larger and more intricate entities will need to provide additional quantitative information, including executive payments and the incorporation of non-financial metrics like risk management.

John Lonsdale, APRA Chair, stated that these changes aim to increase transparency, and market discipline, and highlight the effects of risk failures and misconduct on remuneration results within the financial services sector.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.