, Philippines
Photo by Gilly from Unsplash

Philippine reinsurance costs to hike from climate change impact

Driven by the high risk of natural disasters amidst climate change, non-life insurance plans may become more expensive.

Malayan Insurance said the Philippines’ reinsurance cost is expected to surge 50%, according to a report by Philstar Global.

The price increase is most likely driven by the high risk of natural disasters amidst climate change, whilst a more costly non-life insurance coverage.

Officials from Malayan Insurance also said that premiums for non-life insurance products are increasing due to a combination of factors. 

READ MORE: Climate change impact hikes reinsurance cost

“Now, they have priced it much more than what it was before. And when you have a key ingredient that increases its cost, that also increases the price of non-life products,” Eden Tesoro, Senior Vice President and Chief Underwriting Officer of Malayan said.

These include the hardening reinsurance rates and unfavourable risk ratings of the Philippines.

ALSO READ: Korean reinsurance jumps 15.3% in 2022

It's important to highlight that reinsurance coverage is crucial in maintaining the financial stability and operational capability of insurance companies, even in the face of substantial losses. Reinsurance constitutes a significant portion of every insurance product.

Tesoro noted that reinsurance costs have surged by 50% this year, particularly for countries vulnerable to catastrophes like the Philippines. 

Additionally, the impact of the pandemic and global tensions have contributed to the rise in prices.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.