, Japan
Photo by Christophe Hautier from Unsplash

Nippon Life shows robust capitalisation, profitability faces pressure from forex: Moody’s

Nippon Life's economic capitalisation improved to 244%.

Japan-based insurer Nippon Life is expected to hold strong capitalisation and market standing but might face profitability pressures, according to Moody’s.

However, its capitalisation and market standing may be tempered by weaker asset quality compared to global peers of similar rating.

Additionally, the insurer's profitability could be duress due to elevated hedging costs for foreign currency exchange risk tied to its foreign investments.

Nippon Life's economic capitalisation has notably improved, evident in its high economic solvency ratio of 244% as of 31 March. 

This improvement stems from efforts to reduce interest rate risk, bolstered by business growth and market recovery. The forthcoming economic capital regulation in Japan encourages Nippon Life to continue proactive capital management.

With a premium market share about four times the norm for Japanese life insurers, Nippon Life maintains the largest share in Japan. Its established presence, extensive sales force, and national brand contribute to this strong position.

ALSO READ: MSIG Mingtai, Moody’s partner for calamity risk analytics

However, Nippon Life's relatively high holdings of domestic equities compared to peers (13.8% of general account assets as of March 2023) exposes its capitalisation to market volatility.

Furthermore, the significant costs of hedging foreign currency risk for overseas assets affect Nippon Life's investment yield, though rising domestic interest rates will help mitigate this by increasing yields on new Japanese government bonds.

The stable outlook reflects Moody's expectation that Nippon Life will sustain its robust capitalisation and market position over the next 12-18 months.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.