, Australia
Photo courtesy of Nasa from Unsplash

Australia’s historic natural disasters would lead to bigger financial costs today – ICA

The council urges for better investment in resilience and mitigation measures.

Costs associated with historical natural disasters in Australia, such as the 1999 Sydney Hailstorm and Cyclone Tracy, would surpass even last year's record-breaking floods if they occurred today, recent data from the Insurance Council of Australia (ICA) showed.

The 1999 Sydney Hailstorm, which led to AU$1.7b in insured losses, would now result in an estimated AU$8.85b in insured losses if it occurred in 2023.

Cyclone Tracy, responsible for 71 casualties and AU$200m in insured losses in 1974, would cause an estimated AU$7.4b in insured losses in 2023.

The 2022 South-East Queensland and New South Wales Floods, which incurred AU$6b in insured losses, remain the most expensive extreme weather event in Australia's history.

The data, provided by Risk Frontiers, accounts for factors such as inflation, changes in property numbers and values, and stricter building codes. It helps insurers, reinsurers, governments, and policymakers anticipate the potential impact of future extreme weather events. 

ALSO READ: Australian insurers’ ‘cyclical’ profits often affected by uncontrollable entities –  ICA

The increase in estimated insured losses for historical events underscores the need for increased investment in measures to enhance the resilience of communities at risk from extreme weather events.

This data is featured in the Insurance Council of Australia's annual Insurance Catastrophe Resilience Report. The report addresses the foremost issue facing the Australian insurance industry and its customers – affordability and availability. 

The ICA advocates for greater investment in resilience and mitigation measures, ending development on floodplains, expanding home buy-back schemes to relocate people from high-risk areas, improving building codes for increased resilience, and reforming state taxes on insurance products to provide immediate cost relief.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.