, APAC
Photo by Miguel A Padrinan from Pexels

Hannover Re expects better pricing conditions in Asian markets

Select primary insurers may raise their retentions to offset increased reinsurance costs.

Hannover Re expects continued price increases and enhanced terms for property and casualty reinsurance renewals on 1 January 2024. 

In China and India, Hannover Re secured better pricing and conditions during the current year's renewals, particularly for non-proportional reinsurance agreements. 

Despite relatively low natural catastrophe losses in the past two years, the impact of climate change is becoming increasingly evident.

In Australia and New Zealand, the upward price trajectory continued during the main renewal date on 1 July. Losses from flooding and windstorms in New Zealand contributed to these pricing adjustments.

Hannover Re also expects improved pricing and conditions in other Asian markets. Some primary insurers may raise their retentions to offset increased reinsurance costs, particularly in the natural catastrophe business, as they negotiate improvements in specific markets.

ALSO READ: Hannover Re APAC P&C combined ratio plunges to 126.1% in FY2022

Several factors drive this trend, including ongoing geopolitical uncertainties, the rising frequency and severity of natural catastrophes, persistently high inflation rates, and social inflation. 

These factors have led to significant increases in loss payments for both insurers and reinsurers, reinforcing the trend of higher costs.

Jean-Jacques Henchoz, CEO of Hannover Re, noted that while they have achieved improved pricing and conditions in recent renewals, these enhancements are insufficient given the persistently challenging risk landscape. 

He emphasised that adequate pricing is essential for providing effective reinsurance capacity. To support their clients and promote growth, Hannover Re will focus on innovation to enable risk transfer through traditional reinsurance and tailored solutions.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.