, Singapore
208 views
Photo courtesy of GlobalData

SG’s property insurance to stay afloat in 2023 – GlobalData

Disciplined underwriting and well-diversified portfolios will support profitability, an analyst said.

Singapore's property insurance industry is expected to remain profitable in 2023, thanks to disciplined underwriting practices, sufficient reinsurance coverage, and rising premiums from compulsory fire insurance, according to GlobalData.

The property insurance market in Singapore, as measured by gross written premiums, is projected to grow at a compound annual growth rate (CAGR) of 8.7% from S$1.0b ($0.7b) in 2022 to S$1.5b ($1.1b) in 2027. 

This growth is primarily driven by compulsory fire insurance, which is mandatory for Housing and Development Board (HDB) homebuyers and those taking out home loans. HDB data indicates that over 75% of Singapore's resident population resides in HDB flats.

GlobalData's insurance database indicates that property insurers in Singapore achieved an underwriting profit margin of 28.5% in 2021 and are expected to maintain margins above 25% in 2022 and 2023.

Swarup Kumar Sahoo, Senior Insurance Analyst at GlobalData, notes that despite the rise in inflation leading to higher claims payouts, Singapore's property insurers are expected to remain profitable in 2023 due to robust reinsurance coverage, which helps mitigate risk in the event of higher claims.

ALSO READ: Indian life insurance industry to reach $170b in four years: Global Data

In 2021, property insurers in Singapore ceded 72.6% of their business to reinsurers, up from 65.8% in 2017, indicating a trend towards maintaining underwriting profitability.

“Disciplined underwriting along with well-diversified portfolios will support insurers’ profitability in Singapore. The top 10 property insurers in Singapore accounted for 67% of the property insurance market in 2021. They generated on an average, 41% of their business from property insurance, 19% from liability insurance, 14% from motor, and 14% from non-life PA&H insurance. Such diversification helps in managing risk arising due to loss in any single line of business.” Sahoo said.

However, Sahoo warns that while Singapore's property insurers have maintained profitability, factors like high inflation and global economic uncertainty could potentially impact their profitability in the future.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.