, South Korea
/Cottonbro Studio from Pexels

S.K.’s FSC raises KRW73.8t in policy funds for venture capital in FIs

This exceeded the initial supply plan of 66.7% by August and achieved 80.4% of the annual target.

South Korea’s Financial Services Commission (FSC) reported policy financial institutions have already supplied KRW73.8t in policy funds support for its strategic sectors, surpassing the initial supply plan of 66.7% by August and achieving 80.4% of the annual target. 

Acknowledging concerns about a potential economic slowdown stemming from China and ongoing high interest rates and oil prices, FSC Vice Chairman Kim So-young emphasised the need for effective policy fund supply to prevent funding shortages.

This consultative body, established last year, aims to align government industrial strategies with policy fund allocation. In 2023, authorities committed to providing KRW91t in policy funds support across five key strategic areas.

To ensure a continuous supply of policy finance support in various industries, the authorities discussed closer alignment between industrial policy programs overseen by relevant ministries and budget planning during its 4th consultative body meeting on policy finance support today.

ALSO READ: FSC to revise measures for pet insurance in SK: Report

Vice Chairman Kim highlighted the importance of linking policy finance supply with fiscal planning to support various industrial sectors consistently.

Additionally, discussions covered the overhaul of the "Growth Ladder Fund," originally dedicated to SMEs and venture businesses with a 10-year investment period ending in August. 

The new "Growth Ladder Fund" will prioritise investments in underfunded areas like deep tech and climate sectors where private sector investment is insufficient. 

Each year, KRW200b from the initial "Growth Ladder Fund" investment will be reinvested to create over KRW1t in funds for a secondary market and strategic investments.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.