, Singapore
290 views
/Rakiceiv Nenad from Pexels

New framework catapults Singapore’s insurance sector resilience: S&P Global Ratings

Although the framework could raise operational costs, it will run some benefits.

Singapore's recent implementation of a framework for domestic systematically important insurers (D-SIIs) is a positive development for the country's insurance sector, said S&P Global Ratings.

This move is expected to enhance the industry's resilience and bolster market confidence.

The Monetary Authority of Singapore (MAS) has become the first regulator in Asia to implement a D-SII framework that includes recovery and resolution planning.

"While the strengthened regulatory oversight will raise operational costs for D-SIIs, we think the overall benefits to the insurance sector outweigh the costs," said S&P Global Ratings credit analyst Eileen Tay.

ALSO READ: MAS unveils list of too-big-to-fail insurers, imposes higher capital requirements

"Given an increasingly complex risk landscape, a higher bar on supervision encourages D-SIIs to maintain high standards of governance and risk management." Tay added.

The designated D-SIIs include AIA Singapore, Income Insurance, Prudential Assurance Co. Singapore, and the Great Eastern Life Assurance Co..

These four companies collectively account for approximately 70% of the assets within Singapore's life insurance funds.

Designated D-SIIs will face increased capital requirements, including a 25% capital add-on. This adjustment does not immediately impact the financial situation or ratings of these insurers, as it replaces the previous 25% "high impact surcharge" under MAS' existing framework.

Generally, the D-SII requirements enhance MAS' existing framework for assessing the impact and risks associated with financial institutions while providing greater transparency, including previously undisclosed details such as the capital surcharge for the four major insurers.

 

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.