, Japan
/Nicholas Doherty from Unsplash

Tokio Marine boasts of new interim target for 2030 climate change initiatives

It also commits to be a responsible institutional investor.

Tokio Marine Group said it is firm on addressing climate change, prioritising it with a new 2030 target.

The target includes engaging its customers, particularly 200 large corporate clients responsible for 90% of our insurance-related emissions through our subsidiary, Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co., Ltd (TMNF). It aims to achieve Level 2 engagement with over 160 of these customers by 2030.

Their approach involves:

  • Issue Identification: We assess our customers' decarbonization plans and initiatives by analyzing their management plans, IR reports, etc. We also present relevant decarbonisation solutions.
  • Proposals: Collaboratively, we develop concrete solutions based on the identified issues. This includes support for adopting renewable energy technologies, risk assessment, insurance coverage to mitigate risks, and advice on climate change-related information disclosure and decarbonization planning.
  • Providing Solutions: We actively support our customers' transition by delivering tailored solutions and insurance services.

ALSO READ: Tokio Marine reaches carbon neutrality for 10th year in a row

“Based on Japan’s Stewardship Code, TMNF will also engage in constructive dialogue, which includes perspectives on ESG and GHG emissions reduction, and encourage our investees to set and achieve their GHG emissions reduction targets,” the insurer said in a press statement.

Thus far, Tokio Marine has developed and provided insurance which supports the transition to a net-zero society.

“We will work to develop and provide insurance products and solutions that contribute to the adoption of renewable energy, such as offshore wind and solar power, the use of storage batteries, and the promotion of hydrogen to help facilitate the shift to renewable energy,” Tokio Marine said.

It also commits to be a responsible institutional investor, whilst lobbying for transition and green finance in its investment opportunities.

 

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.