, APAC
/Pixabay

Insurers may need to take a bigger leap amidst new standard – WTW

Insurers surveyed indicated three primary challenges.

According to a survey conducted by Willis Towers Watson (WTW) , insurers have identified significant challenges following the reporting of their half-year 2023 results under IFRS 17 for the first time. 

While progress has been made, participants in the survey emphasize that there is still much work to be done post-implementation.

As the new standard transitions into production, insurers face three primary challenges: data management, availability of skilled resources, and systems/technology.

Only 55% of 2023 reporters feel "very confident" in explaining IFRS 17 results in simple scenarios to senior management or investors. This confidence drops significantly to 18% and 9% when explaining complex and extreme scenarios, respectively. More than half of 2023 reporters are unprepared to perform business planning and P&L projections based on IFRS 17/9.

ALSO READ: Insurance is key to protect Vietnam’s SME’s – WTW

Nearly 70% of 2023 reporters anticipate an extended working-day timetable (WDT). Insurers recognize the need for substantial efforts to integrate IFRS 17 into routine reporting. 

This involves reducing the WDT, making significant system and process improvements, and enhancing the analysis and understanding of IFRS 17 results.

Almost all 2023 survey participants reported that their capacity to pay dividends remained unaffected by IFRS 17.

Furthermore, the global insurance industry is estimated to face a total implementation cost of $21b to $27b for the IFRS 17 accounting standard.

This represents a 15% increase compared to the previous assessment made in 2022. For the largest multinationals, average cumulative program costs are projected to be $240m each, while the remaining insurers are estimated to incur $30m each.

The survey encompassed 235 insurers from 37 countries/markets, with 160 (68%) reporting under IFRS 17 for the first time in 2023.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.