, Southeast Asia
136 views
Logo of Igloo

Singapore’s Igloo partners with e-commerce platforms for a safer shopping season

The influx of online shopping activity can lead to fraud and cybersecurity threats.

Singapore-based insurtech startup, Igloo, implemented initiatives to fight cybersecurity threats that Southeast Asian consumers may face during the upcoming busy shopping season.

With the influx of online shopping activity comes the emergence of online criminals and fraudulent transactions. As a response, Igloo offers a range of people-first services and digital solutions to protect e-commerce retailers and shoppers throughout their purchase journey.

Currently, the insurtech has strategically partnered with apps like GCash, Shopee, and DANA to expand protection to its users. The former offers Online Shopping Insurance, starting at P15/month (US$0.27) for coverage of up to P150,000 (US$2,733).

Igloo has also partnered with major e-commerce platforms Lazada and Shopee for the addition of embedded insurance, wherein users can purchase protection during their checkouts. This is especially strategic with the surge of online sales of smartphones and electronic devices (having peaked in Q4 2021 and 2022).

ALSO READ: Toki eyes US$5b Philippine collectables market

For smartphone companies, Igloo has struck deals with brands like OPPO and realme for the improvement of screen protection, accidental warranties, and extended warranties of their products. Smartphone buyers on Shopee and DANA can also choose add-on insured protections for their orders at checkout.

“With the increase in the number of online sales comes the heightened risk of fraud. In Q4 of last year, Asia Pacific saw an estimated $700 million of fraudulent sales. Consumers expect businesses to protect them while shopping online. There’s a growing demand for safety and assurance measures, in line with more demand for general cybersecurity,” Raunak Mehta, Co-Founder and CEO of Igloo, said.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.